Jumat, 18 Oktober 2013

Anak SD Saja Enam Tahun

Bandung dingin, 27 Januari 2013

*Tiba-tiba langsung nanya*
Kemana aja sih lo ru selama ini? Kok kagak pernah aktif lagi nulis blog?

Gue gak kemana-mana. Gue di kosan aja. Nonton. Bukan nonton tv pastinya. Nonton film, drama/dorama, Variety Show kayak Running Man atau Invisible Youth di tempat Romance (nama laptop). Kenapa gue jarang nulis lagi? Karena gue sedang dalam masa ketidakrajinan tangan dan kesenian.

Kuliah lo gimana jadinya?




Kuliah, hari gini masih kuliah? Ya masih tetap kuliahlah. Lulus kuliah harga mati buat keluarga gue. Mau gak mau memang harus dipaksa. Soalnya gue mau jalan-jalan men. Putar haluan gitu. Ya, doain gue aja deh pokoknya. Semoga cepat selesai kuliah dan dimurahkan rejekinya. Aamiin.

Sebenarnya apa sih yang terjadi dengan lo sekarang?

Gue juga mikir ada apa dengan seorang Heru Wibisono ini. Pria setengah muda tidak bisa menyelesaikan kuliahnya dengan tepat waktu, melainkan diwaktu yang tepat. Sebenarnya lama-lama kuliah membuat gue menjadi bosan dan membuat jadi tambah lama lulus. Di mana, gue jadi jarang masuk kelas, gara-gara mata kuliahnya sama dengan semester kemarin. Ya, memang sih itu mata kuliah terbilang sulit.

Sebenarnya kalo lo sering latihan atau sering baca lo bisa lulus mata kuliah tersebut tanpa harus mengulang berkali-kali. Asal, hindari kata malas di dalam otak lo. Memang sih, gak semua mata kuliah harus lo kuasai. Minimal lo punya satu mata kuliah yang bisa lo banggain ilmunya. Wah, kenapa gue jadi curhat panjang gini ya.

Iya, kenapa? Gue aja bosen dengar lo cerita dengan kata - kata lima tahun yang lalu.

Wuanjiiir lo~ gue mau lanjut cerita lagi nih.

Bukan tetang kuliah kan?

Masih, tapi ini tentang kampus gue. Kampus gue sekarang ini boleh dibilang sangatlah sederhana dengan kapasitas mahasiswa super banyak. Kenapa sederhana? Karena ruangan yang digunakan jarang sekali kosong. Sehingga begitu pergantian mata kuliah ke mata kuliah lainnya ruangannya menjadi sangatlah panas.

Belum lagi banyak mahasiswa hobinya duduk di depan kelas kemudian mereka ceritalah, ketawa gak tau diri, dan diskusi di tempat yang salah. Belum lagi menghalangi jalan untuk orang akan masuk ke ruangan. Gue sih termasuk salah satunya. Itu dulu. Semakin gue berajak gede, gue udah gak ngelakuinnya lagi. Kampus gue ruangan diskusinya ya~ gak ada. Kecuali di lab atau perpustakaan.

Perpustakaan?

Ya, tapi tidak nyaman gue diskusi di perpus. Soalnya di sana gak boleh ribut. Siapa yang ribut entar dilempar pensil sama Rangga. Tau sendirilah apa maksud kata – kata gue ini.

Keluhan yang lo bilang tadi gak bisa jadi alas an dong lo lama lulus kuliahnya. Buktinya aja teman lo dengan fasilitas yang lo bilang tadi bisa lulus dengan membangakan. Masa lo gak bisa ngikuti jejak mereka.

Ya bukan itu juga sih alas an gue lama kuliah. Yak arena guenya emang malas aja mengulang mata kuliah yang diberikan dosen. Yang gue ceritain tadi hanya menggambarkan keadaan di jurusan gue doang. Dan seperti itulah keadaannya.

Ini udah hampir jalan enam tahun lho, kapan rencana lo mau lulusnya?

Siapa sih yang mau lulus lama-lama. Gue ini cuma males doang. Memang sih, orang malas itu gak ada obatnya, kecuali kita sendiri melawannya. Jujur aja, gue hampir gak dapat apa-apa diperkuliahan. Soalnya mata kuliah yang udah lulus, udah lupa lagi.

Terus, ngapain lo lanjutin kalo lo gak dapat apa-apa?

Dapat sih, dapat, tapi gak segitunya juga kale. Dapat gelar S.Kom gue sendiri malu menyandangnya di papan nama. Yah, jalanin aja deh. Semoga bisa menuju positif nantinya. Aamiin.

Kenapa bisa kejadian lo harus enam tahun lulusnya?

Tau darimana lo, gue lulus enam tahun? Ya, bagus juga doa lo gue bisa cepat lulusnya. Oiya, mengapa bisa kejadian? Ya, mungkin daya tarik mata kuliahnya membuat gue jadi lebih lama. Memang sih, itu membuat gue jadi susah maju ke arah lebih baik. Ada tiga atau lebih mata kuliah gue harus menanggung beban pengulangan.

Sebenarnya bagaimana sih kejadiannya?

Awalnya sih gue memang benar-benar gak suka dengan namanya kuliah. Ya, walaupun dulu SMA gue sangat mengidam-idamkan dunia perkuliahan. Bisa jadi sih karena gue gagal masuk ke universitas negeri. Soalnya gue gak pernah ngerasain sekolah di negeri.

*adegan dibalik layar*

Untung aja ibu gue seorang anak didikan bapak Mario Teguh. Ibu ngomong gini "Abang, gak papa gak ngerasin sekolah di negeri. Bisa jadi abang ntar juga kerjanya di perusahan swasta." Gue langsung mikir dan masih bingung apa maksudnya.

*Gantung cita-cita untuk beberapa tahun untuk menjalankan proses yang alami*

Lihat Saja Nanti.

Tidak ada komentar: