Saya sudah
yakin kalau kalian sudah membaca TENTANG pasti masih banyak terdapat
kebingungan ada disana. Saya juga sebenarnya bingung nulis apa disana. Kenapa
bisa-bisanya menulis itu. Tentu bisa. Itu tulisan saya buat lima tahun lalu.
Belum saya ubah. Hanya copas dari blog sebelumnya.
Ya kalau
masih pada bingung bisa nanya disini. Ini e-mail saya:
Banyak orang tertawa kecil atau menahan
tawa mereka ketika menyebutkan nama e-mail saya. Waktu awal memasuki
dunia perkulihan saya sering main ke warnet. Ya hanya untuk merubah
tampilan friendster. Tidak lama kemudian datang facebook mencoba merayu saya
untuk segera daftar ke domain tersebut.
Akhirnya saya memutuskan untuk bergabung disana. Treng, bingung apa yang harus saya lakukan ketika sudah bergabung. Tanya teman. Oh, jadi ini ternyata fungsinya. Dulu ini akun sebagai ajang saya narsis. Tempat di mana saya menyebarluaskan koleksi foto pribadi saya disana. Oh. Malunya kalau saya melihatnya sekarang.
Sudah banyak foto yang saya hapus. Demi menjaga pencitraan yang sedang marak-maraknya di dunia maya. Khususnya di jejaring sosial. Ini akun FB saya.
Sekarang sudah sebagai
pengumuman kuliah dan ajang ngobrol santai group BLACKBOXNESIA. Untuk masalah
narsis sudah kurang. Update status juga sudah tidak pernah lagi. Fungsi
sekarang lebih ke arah stalking. Nemu cewek cantik. Cari tau namanya,
terus cari di-FB. Ketemu. Mantap. Langsung masuk ke galeri foto. Cocok
dengan fotonya. Langsung ajak jadi teman di jejaring social tersebut.
Ya kalau ditolak resiko. Haha.
Ketemulah sama burung satu ini. Sampai sekarang akun twitter saya masih ini. Iya ini yang ada di bawah
September 2009. Teman lain
kenalin saya dengan jejaring sosial lain. Twitter. Logonya hanya gambar burung.
Lebih tepatnya lagi adalah kicauan burung. Jejaring lebih kerennya lagi karena
semua informasi dengan mudah kita temukan. Tapi tunggu dulu. Sebelum saya tau
banyak tentang twitter, saya juga bingung apa fungsi sebenarnya jejaring sosial
ini. Sudah tidak bisa update status panjang-panjang. Seperti sms saja. Hanya
menyediakan 140 karakter.
Kakak sayapun ikut campur
dalam hal ini. Kemudian dia menjelaskan fungsi dan kegunaannya. Akhirnya saya
mengerti juga. Oh, ternyata nikmat sekali menggunakan jejaring sosial satu ini.
Walau hanya 140 karakter entah kenapa rasa bahagia ketika nge-tweet itu muncul.
Katanya sih ini sejenis
micro-blog. Kebetulan sekali saya punya hobi menulis. Walaupun kurang jelas apa
maksud tulisan sendiri. Saya tulis aja yang sedang terlintas. Hampir 76% persen
tweet saya ngaco. Di sana saya tidak
mencari followers banyak. Karena saya
tau tweet saya banyak yang engga jelas. Jadi, untuk apa minta mereka follow
saya kalau isinya ngaco.
Teman memang kenal dan orang
nge-tweet asik [baca: selebtwit] yang saya follow. Kalau sudah tidak asik lagi
tweetnya tinggal unfollow.
Jadi, tidak ada yang merasa di rugikan. Dengan adanya twitter secara tidak sengaja pengguna harus pandai memilih kata dan pandai memainkan kata untuk bisa tampil di 140 karakter.
Pepatah twitter mengatakan "Tweetmu, harimaumu."