Minggu, 01 Desember 2013

Mencari Kampung Halaman

Selamat datang kembali di kota Bandung mamen.  Tidak bosan dan bahkan seharusnya tidak  pernah bosan untuk datang ke Bandung. Makan gak makan asal ngumpul. Nyambung gak tuh kata-katanya.

“Enggak.”
“Hei Bil. Apa kabar lo?”
“Baik.” Nabil langsung duduk santai sambil mengambil remot tv.
“Eh, Bil. Kita udah minal aijin belum?”
“Belumlah. Gue aja baru datang ke kosan lo sekarang.” Masih lanjut nonton tv.
“Yaudah, kalau gitu kita salaman dulu dong.” Ini gue masih ngetik di laptop.

Kami ini sedang berbicara sambil mengerjakan sesuatu hal yang sifatnya tidak terlalu penting.



Akhirnya, tidak ada gerakan untuk melakukan salaman. Pekerjaan sendiri-sendiri itu pun dilanjutkan kembali. Gue ngobrol sambil membelakangin Nabil. Nabil balas obrolan gue sambil nonton tv.

“Roe, jam segini apaan sih acara tv yang seru?”
“Jiah, lo malah nanya gue. Mana gue tau Bil.”
“Bingung gue. Udah berapa lap nyari canel yang bagus acaranya susah amat.” Nabil memmutuskan kan untuk mematikan tv.
“Lagi nulis apaan lo Roe?” Ini masih Nabil yang ngomong.
“Biasalah. Tulisan buat gue masukin ke blog.”
“Eh, blog lo bukannya udah gak bisa kebuka lagi ya?”
“Iya. Gue telat bayarnya. Kan gue balik ke Aceh. Disana tuh gue jarang banget buka internet.”
“Terus, lo kan udah balik ke Bandung men. Kenapa gak lo bayar sekarang?”
“Itu dia masalahnya Bil. Gue mau bayar. Terus gue baca lagi aturan penjual domain tersebut.”
“Hasil yang lo baca menunjukan?”
“Menunjukan bahwa semua data yang pernah ada di blog gue hilang.”
“Eh, buset. Hebat bener bias hilang begitu saja. Gak lo Tanya dulu kesana?”
“Enggak ah, males banget gue nanya kesananya.”
“Wah, lo enggak menghargai kerja keras lo selama ini dong. Lagian, di blog lo heruwbsono.com nama gue banyak ke publis.”
“Oh, men.” Ini masih Nabil ya yang ngomong.
“Udahlah gak perlu bahas begituan. Lagian juga data mentahnya ada di gue. Ya cuma belum di-edit aja.”
“Yaudah, kalo itu pilihan lo.”
“Oke.” Ini gue yang ngomong.
“Terus sekarang lo buat apaan?” Nabil mulai kepo.
“Ya nulis tentang pengalaman gue selama disana hingga gue bisa bertahan lagi untuk datang ke kota Bandung.”
“Oke juga tuh. Gue mau dong dengarin cerita lo.”
“Tapi, ya gak keren ceritanya sekarang. Soalnya pengalamannya ya, biasa-biasa aja.”
“Hahaha…”
“Kenapa lo ketawa?”
“Lucu aja.”
“Lucunya di bagian mana?”
“Hmm… gak tau. Pengen aja.”
“Yaudah, gue mulai aja nih ceritanya.”
“Tunggu, tunggu… ini nantinya lo mau nampilinnya dimana? Kan blog lo udah hilang?”
“Ya dimana lagi kalo gak di roetemptastic.”
“Oh, disana. Bukannya disana tempatnya lo naruh-naruh foto sama kutipan-kutipan keren?”
“Itu dulu Bil. Sekarang sudah menjadi beda. Semenjak blog resmi gue telah tiada. Dan perjalanan itu dimulailah dari sekarang ini Bil.”
“Oke. Gue jadi gak sabar buat melihat apa yang terjadi selanjutnya.”
“Yaudah, sekarang lo jangan banyak nanya lagi. Ntar gue kapan nulisnya?”
“Oke.”


Saat ini gue akan mecoba melanjutkan cerita gue yang tadinya telah terganggu oleh Nabil. Sekarang gue jadi bingung mau mulainya dari mana. Darima aja okelah. Boleh. Kita coba sekarang.

Kemarin gue selesai menulis buka bersama BlackBoxBDG. Nah, sekarang kelanjutannya. Dimana gue akan kembali ke kampung halaman. Tidak. PIM bukanlah kampung halaman gue. Mungkin apa yang pernah dikatakan Husen itu benar. Bahwa PIM bukanlah sebuah kampung halaman buat angkatan gue.

Kenapa? Karena waktu gue balik kesana tidak semua angkatan gue ada. Itu hanyalah tempat persinghaan belaka. Itu hanyalah tempat dimana orang tua kita berkerja. Gue hanya menumpang saja disana. Tidak untuk menetap. Gue jadi bingung. Jadi, kampung halaman gue sebenarnya ada dimana? Soalnya kampung halaman itu adalah dimana kalau kita balik (baca: pulang) kesana gue bisa ketemu teman-teman lama. Semuanya. Kecuali memang bener-bener pindah karena ada alasan sesuatu hal.

Cerita ini sebenarnya masih dan akan panjang. Berhubung gue udah lama gak ngelanjutin ini tulisannya, jadinya gue lupa tentang pengalaman gue yang biasa saja ini. Haha..

Sepertinya gue sudah harus memikirkan untuk mencari kampung halaman gue untuk masa separuh baya nanti. Cita-cita gue adalah menjadi ketua RT dikampung halaman baru yang kreatif abis. Semoga ide gue semakin banyak ketika gue makin bertambah usia nanti. Aamiinn.
Bandung, 28 Agustus 2013

Tidak ada komentar: