Senin, 06 Januari 2014

Katanya Tahun Kuda Kayu

Gggggggggg gggggggggggg gggggggggggg gffgggg gggg gg ggggggggg gggggg ggggg gggggggg gggggg ggggggggg gyi befdctw hbsxn.

Akhirnya bersih juga ini keyboard.
Hallo-hallo. Sekarang sudah tahun 2014. Di twitter banyak nulis resulusi di tahun 2014. Ada yang sudah banyak tercapai keinginannya. Ada yang baru setengah tercapainya. Ada yang belum tercapai. Ya itu karena lo kurang usaha. Tidak jauh bedalah dengan gue.
 Gue sih engga mau nulis resolusi tahun 2014. Karena kalau gue tulis itu bakalan menjadi sebuah wacana belaka. Gue nulis biar terlihat keren di mata orang. Haha.

“Ya, tergantung dulu Roe niat lo itu gimana.” Suara misterius terdengar dari belakang kursi.
Ternyata Nabil datang. Engga heran gue kalau Nabil datang secara tiba-tiba “Niat gue aneh Bil.”
“Aneh karena?”
“Ya aneh aja. Kalau gue rencanain sesuatu hal. Pasti aja itu engga terlaksana. Coba engga di rencanain, eh langsung jadi. Tapi emang kurang keren hasilnya.”

“Ya kalau gitu bagusnya lo rencanain dong. Jelas arahnya mau kemana. Intinya lo harus fokus dengan rencana lo. Rencanain aja dulu hal-hal sederhana. Engga usah, hal kecil aja dulu. Kalau lo udah terbiasa dengan hal kecil, baru lo boleh naik tingkat lagi.”

“Lo kayak emak gue aja Bil. Ceramahnya panjang bener.”
“Terlintas aja Roe yang tadi. Kalau engga buru-buru gue bilang ke lo entar hilang deh.”
“Oke. Jadi kita mulai darimana Bil?”
“Mau lo dimana?”
“Di kosan.”
“eh, sempaklah ini anak. Main lo sana yang jauh. Serius woy~” Nabil tidak menyukai kata-kata gue yang semena-mena tadi.
“Yaudah, lo duduk manis disana. Gue mau cerita dulu.”

Ada apa saja ya kira-kira di tahun 2013 lalu? Oh, tidak. Ingatan gue tidak sekuat dahulu. Kurang lebih ingatan gue untuk hal bahagia adalah ketika gue balik ke rumah Medan atau Aceh. Ketemu sama mama papa dan adik.

Oh, tidak. Kenapa gue diajarkan untuk mengatakan mama dan papa di waktu kecil. Mungkin di komplek gue kata ‘mama’ dan ‘papa’ adalah kata keren kelas atas. Setelah gue beranjak dewasa dan sudah terlalu dewasa, tapi belum mateng-mateng. Gue menyadari, bahwa mama dan papa bukan panggilan keren buat gue. Ya kalau buat kalian tidak tau. Menurut gue panggilan untuk orang tua yang keren itu ayah dan ibu.

Nabil menghentikan tulisan gue dan berkata “Tunggu. Gue mau nyela.”
“Nyela apaan lo?”
“Coba lo pidato?”
“Buat apa?”
“Bentar, gue mikir dulu. Disana mengatakan bahwa pasangan ibu adalah bapak bukan ayah.”
“Bapak-bapak dan ibu-ibu yang saya hormati.” Gue mencoba meniru adegan pidato tersebut.
“Benerkan?”
“Iya juga. Kalau gitu pasangan ayah apaan dong?”
“Setahu gue pasangan ayah itu bunda.”
“Itu lo setahu atau sotahu?”
“Jadi apaan dong menurut lo?”
“Ya ada banyak sih panggilan buat orang tua. Tergantung orang tuanya ngajarin.”
“Jadi lo tetap dengan pendirian lo menggunakan kata ayah dan ibu?”
“Sepertinya iya. Karena kedua nama tersebut keren banget men kedengarannya di telingga.”
“Oke. Silakan dilanjutkan kembali cerita lo.”



Nabil rongsokan nih. Gue jadi lupa cerita gue sampai dimana. Sampai panggilan nama orang tua. Tahun 2014 gue akan mencoba memanggil kedua orang tua gue ayah dan ibu. Gue akan lihat reaksi mereka seperti apa. Apakah mereka marah? Seharusnya tidak. Tapi menurut pendengaran mereka berdua pasti terasa asing.

Tunggu, kayaknya gue engga bisa panggil ibu. Soalnya gue kalau manggil adik papa itu ibu. Pernah suatu ketika masih SD teman gue sempat bingung waktu main ke rumah. Terus dia nanya “Ru, sebenarnya ibu ko itu yang mana sih? Semuanya ko bilang ibu.” Saat itulah gue mulai bingung menjelaskan ke teman gue. “Oh, itu sodara aku. Adik papa aku. Jadi aku panggilnya ibu. Kalau mama baru panggilan ibu asli aku.” Nah, lho bingungkan. Ya ngapain juga di bahas.


Lanjut lagi. Di 2014 ini gue harus menyelesaikan kuliah. Lewat dari itu gue engga dapat ijazah. Kalau engga lewat berarti gue dapat ijazah. Kabar baiknya sih dapat ijazah. Duh, lupa lagi mau nulis apa. Soalnya udah tiga hari engga di lanjuttin ceritanya. Itulah kelemahan gue. Gampang lupanya.

2014 targetnya punya destinasi yang harus tercapai. Salah satunya adalah jalan-jalan ke Malang. Kenapa Malang? Ya karena katanya banyak mainan bagus disana. Selain kotanya dingin imbang-imbang kota Bandung. Malang juga punya tempat-tempat yang bukan rahasia lagi lo harus kunjungin. Seperti apa. Lihat saja nanti.



2014 harus lebih mengefisienkan waktu. Sekarang gue sedang membuat program ‘50menit saja’. Ini bukan program computer pastinya. Maksudnya adalah program aktifitas. Karena di 2013 banyak waktu yang terbuang begitu saja tanpa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Baik buat diri sendiri ataupun orang lain.

Akhir 2014 gue akan membuat yang katanya akan menjadi manfaat buat angkatan gue. Khususnya kotak hitam. Soalnya, udah tiga atau empat tahun engga nginap bareng lagi. Mungkin tahun ini udah banyak teman gue yang nikah. Ya ternyata usia tidak akan bisa berhenti berkurang. Lo harus menikmatinya dengan baik dan benar.

Sebenarnya ada banyak hal lainnya yang gue pengen tulis. Cuma banyak lupanya daripada ingatnya. Ya hasilnya segini saja dulu. Itu juga ingatnya waktu mau ngelanjutin nulis. Dapat idenya juga sedikit. Makanya selalu ingat apa kata Raditya Dika “Kalau lo mendapatkan ide, segeralah ditulis di buku atau apapun itu bendanya.” Kalau lo malas menulisnya. Maka lo akan die men.

Tidak ada komentar: