Rabu, 08 Mei 2013

Tidak Bisa Membantu

Hallo semua. Tanggal 5 Mei 2013 sudah lewat. Kalian tau itu hari apa? Katanya sih, itu hari anak. Kalau di Korea Selatan ya. Bisa jadi itu hari anak sedunia. Cari sendiri deh itu anak sedunia apa cuma di Korea Selatan doang.

Sebenarnya tanggal lima yang sudah lewat ini adalah hari jadinya web heruwbsono.com. Tepuk tangan dulu dong. Gue tau, pasti kalian enggak tepuk tangan melainkan membaca doang. Ya enggak apa. Baca blog gue aja gue sudah sukur, enggak dibaca malah lebih bagus lagi. Gue bisa nulis macam-macam.

"Macam-macam gimana maksud lo?" 
“Eh, ada Nabil disini. Hallo bro.”
"Kok lo ngomong enggak dikasih tanda petik dua? Itu kan termasuk kalimat langsung."

“Ya tujuannya biar bisa ngebedain doang.”
"Ya enggak bisa gitu dong, didalam pelajaran Bahasa Indonesia lo udah salah nih."
“Ya gak apa salah. Kan gak dinilai juga. Beda kalo dinilai. Ngapain lo kemari tiba-tiba?”
"Ini gue cuma mau minjam internet lo."
“Memang internet di rumah lo kenapa?”
"Mati. Gue belum bayar tagihannya."
“Muka kayak lo memang pantas suka telat bayar. Gimana rakyat kita yang menengah kebawah bisa sejahtera kalo kebanyakan orang kayak lo.”

"Apa hubungannya kuku lintah. Kalo gue bayar atau enggak yang untung mah ya perusahaannya. Emagnya gue mau bayar pajak. Itu baru enggak boleh telat. Apalagi sampe enggak bayar."
“Oiya, itu pajak ya. Gue baru sadar Bil.”
"Eh, lo ini lagi nulis apaan?"
“Oh, itu lagi nulis buat blog gue selanjutnya.”
"Ehey, kebetulan ada gue disini. Masuk lagi deh nama gue di blog lo. Bahas apaan nih." Nabil buka MS Word gue dan baca beberapa kalimat awal.

"Hah, Tidak Bisa Membantu. Kok kalimat awalnya lima mei?"
“Ya ini gue baru mau nulis. Lo tiba-tiba datang.”
"Memangnya ada apaan sih." Baca lagi kalimat berikutnya.
"Hari anak ya?"
“Mana gue tau. Gue nonton Running Man katanya hari anak. Bisa jadi guenya salah artiin.”
"Oo. Ternyata blog lo lahirnya tanggal lima. Udah berapa tahun ini blog?"
“Dua atau tiga tahunan. Gue udah lupa.”
"Yaella, dua tahun aja komentar di blog lo ini masih dikit banget. Banyakan upil gue daripada komentar pembaca blog lo."

“Ya maklumlah. Blog gue ini masuk ke dalam kategori indie. Jadi gue nulisnya enggak ngikutin perkembangan pasar. Gimana guenya aja. Gue lagi suka nulis ini. Nulis.”
"Pantesan. Tulisan lo kebanyakan THH. Haha."
“Haha.” *Ikut ketawa dalam hati.*

Sempak juga ini anak gue udah mati-matian buatnya dibilangnya THH. -Masih ngomong dalam hati- Awas aja kalo gue udah terkenal nama lo enggak gue sebutin. -Tetap ngomong dalam hati-

"Woi, Roe. Melamun aja lo. Yaudah, mulai sekarang lo ikutin berita ter-update dong. Kayak kasusnya Eyang Subur."

Aimak. Nama begitu gue bahas. Udah banyak banget stasiun swasta tayangin itu berita. Gue itu mau yang beda. Kayak kasusnya anak kecil tenggelam di kamar mandinya sendiri. Lo tau kagak?

"Hah? Enggak tau gue berita-berita begituan. Seriusan itu ada?"

Makanya lo baca berita. Jangan cuma nonton berita. Ini beneran ada. Barusan gue dapat ide mau buat beritanya.

"Ealaa~ sempak juga ini anak. Gue kira benaran ada beritanya."

Udah, lo mau pake internetnya enggak? Kalo enggak gue mau lanjut nulis lagi nih.

"Mau sih, tapi gue masih penasaran dengan tanggal lima Mei ini. Gimana kalo lo lanjutin aja ni tulisan. Kalo lo butuh ide gue bisa bantulah. Jangan lupa masukin nama gue kalo emang itu idenya gue. Ya numpang terkenal gratis kan enggak ada benarnya."
"Salahnyaaa..."

Kemudian gue lanjutin tulisan yang sempat terhenti sejenak.

Kembali lagi dengan tanggal Lima Mei. heruwbsono.com lahir ke dunia maya. Awalnya ini hanya tugas biasa doang. Setelah selesai tugasnya gue rombak ni web jadi blog pribadi gue.

“Jiah, masa lo ulang lagi cerita lo yang udah pernah lo bilang sebelumnya.”
"Yakan ini Cuma mengingat kembali doang."
“Yaudah terus kenapa lo bahas tentang blog lo ini?”
"Ya gue cuma memperingati hari jadi blog gue aja. Enggak lebih."
“Biasanyakan ada orang yang memberikan hadiah kalo blognya sedang berulang tahun. Nah, lo kok enggak sih?”
Yakan gue belum punya penghasilan dari blog gue ini. Apa yang mau gue bagiin buat pembaca setia gue.

“Nah, itu yang harus lo pikirkan. Bagaimana lo harus berfikir secara kreatif supaya bisa mencuri perhatiaan republik dunia maya.”
"Contohnya gimana?"
“Ya lo harus ikutan kuis apapun di dunia maya. Biar bisa mendapatkan keuntungan. Selain lo bisa terkenal, lo juga bisa mendapatkan hadiah. Atau lo promoin blog lo ke twitter juga bisa.”

Wah, kalo masalah promoin blog gue ke dunia maya gue belum berani bro. Soalnya blog ini isinya kebanyakan THH semua. Ya lo tau sendiri kalo blog gue alirannya indie. Jadi ya suka-suka gue isinya. Gimana bisa orang tertarik kalo isinya aja udah THH.

“Mulai sekarang lo harus nulis yang benar. Benar. Benar. Benar…”
"Gue udah nulis yang benar kale."
“Maksudnya, lo harus rutin menulis. Ya setidaknya dalam satu bulan lo bisa mengahasilkan enam atau lima tulisan. Apapun itu.”

Waduh, sulit juga ya kalo gue melakukan hal seperti itu. Biasnya juga gue dalam sebulan satu tulisan aja udah bangga. Apalagi bisa jadi enam tulisan. Bisa buat buku lama-lama gue.

“Ya bisalah. Asal lo bisa ngatur waktu dengan benar. Lo bisa buang jauh-jauh aktifitas lo yang kurang bermanfaat atau sama sekali tidak ada manfaatnya. Misalnya kayak sekarang ini lo suka tidur di siang bolong. Lo suka koleksi foto-foto artis yang sama sekali tu artis enggak kenal sama lo terus lo print. Kemudian lo bingung mau lo apain tu foto.”

"Ya yang gue suka koleksi foto artis itu enggak usah disebut juga kali. Malulah gue."
“Ya emang itu enggak ada manfaatnya buat lo. Kecuali lo memang jadi fotografer. Bolehlah. Mau gue kasih tau lagi hal yang tidak pentingnya lo itu ngapain?”
"Apaan?"
“Serius ni mau gue kasih tau?”
"Yang mana?"
“Itu..”
"Mana?"
“*(^*#$*($^(*!^(^#(%$^(%(#@%)@#&%!%^********”
"SUSUUUU~ Nah, yang itu enggak usah dibahaslah. Oke."
“Tukan lo udah buat para pembaca menjadi penasaran.”
"Lo harus tau, kalo lo harus bisa menutupin kebaikan lo sebagaimana lo menutupin aib lo sendiri."
“Ya kalo yang ini aib lo sendiri.”

"Iya juga ya. HAHAHA." *Garuk-garuk kepala, badan, punggung dan masih banyak lagi yang digaruk akibat salah tingkah.*
“Yaudah mau dilanjuttin lagi enggak nih.”
"Oke."
“Sekarang lo harus berfikir mulai lo bangun tidur. Aktifitas apa yang harus bermanfaat yang akan gue lakuin hari ini.”

Gila lo Ndroo. Gue bangun tidur biasanya liat jam, terus tidur lagi. Paling setengah jam kemudian gue baru bangun. Itu juga kalo bangun. Kalo enggak lanjut lagi menjadi anak yang tidak berguna bagi siapapun.

“Itu dia yang membuat otak lo tidak berkembang. Makanya banyak-banyakin nonton.”
"Gue sering nonton kok."
“Nonton kehidupan orang lain maksudnya. Di dunia nyata. Bukan di dunia pertepisian.”
"Bedanya dimana?"
“Kalo di tv lo enggak bisa nanya-nanya. Kalo dunia kehidupan sehari-hari kan lo bisa berbagi cerita. Buat nambah semangat lo sendiri atau orang lainnya juga bisa.”

Ya jujur aja ni gue itu orangnya enggak bisa di motivasi dengan orang lain. Seperti, orang tua, dosen, pacar, sodara gue, Mario Teguh, status FB teman yang bijak, RT-an tweet motivasi dan enggak tau lagi apaan.

“Jadi apaan yang membuat lo menjadi termotivasi? Lo harus mulai berfikir sekarang. Jangan di waktu lo udah tua lo harus kerja berat-berat. Di waktu muda inilah lo harus keluarkan semua kekuatan lo buat di masa akan datang. Biar lo enggak susahnya kemudian. Lo seharusnya bersyukur punya orang tua yang baik. Masih dikasih uang jajan. Padahal umur lo udah enggak layak lagi dikasih uang jajan. ‘Sana kerja, masih minta uang aja.’ Itu sih kata kasarnya aja ya. Kebanyakan teman lo udah sukses. Masa lo belum sih. Kemana kemaluan yang enggak bisa lo pindahin itu menanggungnya?”

"Hah, gue jadi enggak ngerti kata-kata lo yang terkakhir itu."
“Ah, sudahlah…”
"Untuk bertambah semangat gue dalam hal tulis menulis. Bagaimana kalau gue beri nama panggilan buat para pembaca setia gue."
“Boleh. Apaan?”
"Apaan ya? Topeng."
“Kedengarannya asyik, tapi itu terlalu simpel.”
"Hmm.. IHIY~ namanya adalah hmmtopeng."
“Hmmtopeng?”
"Iya. Gimana?"
“Hmmtopeng… hmmtopeng… hmmtopeng…”
"Gimana Bil?"
“Terus kalo lo mau manggilnya gimana? Masa lo harus ngeden dulu pake kata ‘hmm’?”
"Ya setidaknya ada penekanlah."
“Wah, ribet ya. Gimana kalo The Private of Topeng?

Gila lo Ndrooo.. Emang gue mau buat band apa. Panjang amat tu nama. Lagian lo campur bahasanya ada bahasa Inggris, ada Indonesia. Kan, enggak enak gitu kedengarannya.

“The leaders of Topeng.”
"Yaudah deh, untuk sementara gue pake ‘The Leaders Of Topeng’."
“Bentar, lo tau enggak maskudnya apaan tuh?”
"Ya enggak taulah. Kan lo yang buat."
“Gue juga enggak tau. Pokoknya kedengaran keren udah cukup menurut gue.”

Ah, lo. Buat nambah kerjaan aja ya. Topeng artinya penutup muka. Maksudnya disini adalah pembaca blog gue ini pasti ada pro dan kontra. Ya walau banyakkan yang kontranya. Hahaa. Soalnya isinya juga THH.

Leaders adalah pemimpin. Jadi para pembaca gue adalah segalanya buat gue. Kalo enggak ada yang baca buat apa gue panjang lebar nulisnya.

“Artinya kalo disatuin apaan?”
"Para pemimpin dunia maya yang senang menggunakan topeng."
“Kayak para pejabat tinggi aja artinya. Masa pembaca lo mau dikasih yang begituan. Yang ada kabur tau.”
"Benar juga lo. Yaudah yang simple aja. OSISMEI."
“Lo kan bukan anak SMA lagi.”
"Apaan dong. Yaudah balik lagi ke awal aja. Roetemptastic."
“Oke. Lanjut. Kita kembali lagi dengan memotivasi diri sendiri.”

Gue itu orangnya mood-mood-tan. Enggak juga sih. Yang penting apa yang gue senang pasti gue lakuin dengan sungguh-sungguh.

“Jadi lo kuliah enggak sungguh-sungguh makanya lo lama lulusnya?”
"Jiah, ini anak malah bahas kuliah."
“Harus dong. Kan lo itu teman gue. Masa mau lo mau sih jalan di tempat terus. Maju bro.”
"Majulah gue kalo gitu ya. Udah lama nih enggak maju-maju."
“Harus itu. Kalo enggak lo bisa ketinggalan jauh bahkan lo sekarang udah overlap sama teman-teman lo.”
"Terus, gimana dong caranya biar gue bisa menyusul teman gue itu?"
“Salah satu caranya untuk membuka jalan adalah dengan cara meluluskan kuliah lo terlebih dahulu.”

Benar juga lo. Sekarang gue itu mentoknya di kuliahan. Seharusnya dengan umur segini gue udah bisa banyak melakukan sesuatu yang bermanfaaat buat orang tua gue. Ah, sudahlah~

“Mulai sekarang lo harus menyusun strategi. Lo harus mempunyai target. Itu..”
"Siap pak boss."
“Lo udah ada target setelah lo selesai kuliah lo mau ngapain selanjutnya?”

Hmm.. Belum tau sih. Kata nyokap gue suruh balik dulu ke Aceh. Disuruh istirahat dulu. Ya sekalian temanin nyokap gue di rumah. Kalo gue pribadi sih pengennya berkelana dulu.

Pastinya ke tempat peternakan sapi. Atau kalo umur gue mencukupin gue bakalan coba jadi kru tv di salah satu stasiun tv swasta. Kalo enggak keduanya paling gue les apalah yang berhubungan dengan kerajinan tangan dan kesenian.

“Lah, kan lo jurusan Teknik Komputer. Masa lo mau masuk kedunia seni.”

Asal lo tau. Artis aja bisa terjun ke dunia politik. Masa gue yang biasa-biasa gini enggak bisa banting setir. Jadi selain gue dapat ilmu komputer di jurusan gue, gue bisa mengembangkan bakat gue di dunia tarik kesenian.

“Apa alasan lo memutuskan banting setir kesana (dunia kesenian)?”

Gue enggak kuat dalam hal logika. Gue enggak kuat dalam hal programmers. Disana lo dituntut untuk berlogika dengan efekif.

“Seharusnya…”

Itu dia masalahnya. Gue baru sadar setelah gue kuliah lima tahun. Seharusnya gue enggak masuk kedalam perguruan tinggi dulu. Ya setidaknya gue bisa istirahat dalam kurun waktu satu tahun. Biar gue bisa memilih gue nantinya mau kemana. Ya dasaranya malas untuk melanjutkan ke perguruan tinggi ya jadi gini. Tunggang langgang deh kuliahnya.

“Bener banget apa yang lo pikirin ini. Seharusnya lo begitu dari dulu.”

Udah telat somblak. Bisa jadi pilihan gue sekarang tidak belok kekanan. Gue menganbil jalan lurus. Siapa tau beberapa tahun kedepan gue mendapatkan belok ke kanan itu.

“Apaan sih maksud lo. Enggak ngerti gue.”
"Sama. Gue sebenarnnya mau menggunakan perumpaan, tapi ternyat sulit. Jadi, Ya seadaanya saja."
“Pertanyaan terakhir gue ini dalam perjumpaan kita kali ini. Apa target lo sekarang?”

Pertanyaan yang menantang sekali. Target gue enggak banyak. Paling banyak tiga.
1.    Tamatin ini kuliah yang anak SD aja bisa tamat dalam waktu enam tahun. Dan gue merasa gagal untuk bisa melawan anak SD. 
2.    Dalam satu bulan ini gue bisa menulis minimal enam atau lima tulisan. Sehingga gue juga enggak merasa rugi bayar hosting-nya pertiga bulan. 
3.    Sambil menunggu tamat kuliah gue harus bisa menguasai beberapa bahasa. Seperti Inggris, Korea, Jepang, Arab. Paling keren sih bahasa Prancis. 
4.    Mulai menyusun dan mencari tau bagaimana kalau terjun ke dunia enterprenersip.

Gue kira segitu aja aja target gue buat tahun ini. Dengan secara tidak langsung gue mengundurkan diri sebagai ketua dalam perkumpulan angkatan gue ‘BLACKBOXNESIA’.

“Emang siapa yang milih lo jadi ketuanya?”
"Gue sendiri sih. Bukan pilihan dari anak-anak. Hahahaa."
“Ngapain lo keluar? Vakum aja dulu. Jadi, kalo ada anak-anak yang membutuhkan, lo bisa bantu.”

Masalah bantu sih, Insya Allah gue siap membantu angkatan gue. Kenapa jadi bahas beginian ya. Haha.
Intinya gue vakum dulu di dunia BLACKBOXNESIA. Gue mau mengerjar ketinggalan gue selama ini. Bisa jadi ketinggalan gue ini sepuluh kali lipat. Berarti gue harus kerja kerasnya juga sepuluh kali lipat. Kalo lo mau dihormatin lo harus bisa setara dengan mereka. Tapi kalo lo enggak bisa, setidaknya lo berusaha untuk menjadi orang baik. Taat pada peraturan yang ada. Apaan coba.

Kalau tidak ada sumur di ladang. Kita tidak usah mandi disana. Kalau ada waktu luang lagi bolehlah kita membuat kandang.

“Ih, apaan sih lo Roe. Enggak ada yang nyambung semuanya. Lo itu bukan orang betawi. Pantun lo masih berselemak.”
"Haha.. berselemak. Udah lama banget gue enggak dengar itu kata."
“Udah tutup aja.”
"Tutup dimulai."
“…”

Tidak ada komentar: